HANYA CATATAN SAJA

ini "HANYA CATATAN SAJA". bukan tulisan hebat. Tapi, bukan pula tak berarti. meski "HANYA CATATAN SAJA" ini merupakan tanda sebuah perjalanan.

MARI KITA IKUT MENANDAINYA...........

Kamis, April 24, 2008

AKU PULANG!!!!!


Sekarang aku masih di Solo. Sudah dini hari aku belum juga beranjak dari warnet. Padahal aku mulai duduk di depan komputer dan berselancar sejak jam 19.00 WIB. Entah apa yang membuat aku betah bertahan berlama-lama di warnet. Beginilah kalau sedang mengalami streesss tingkat tinggi.
Minggu-minggu ini banyak hal yang membebani pikiranku. Mulai dari niat untuk berjuang di Jakarta yang mulai sedikit kendor sampai perasaan kangen terhadap anakku El. Mungkin besok pagi aku harus pulang ke Semarang, dan meninjau kembali niat untuk ke Jakarta. Selain kebutuhan uang saku yang muai menipis...pisss.....piss, tujuan dan apa yang akan dilakukan di sanapun bias!!!
"Huh Tuhan padahal tidak ada sama sekali niat buruk dan tujuanpun jelas untuk ke Jakarta, tapi mengapa sepertinya sulit"sudahlah besok pulang!!. Biar waktu saja yang menjawab masa depanku, Istri dan Anakku El......Aku pasrahkan pada-Mu Ya ALLAH......!!

Rabu, April 23, 2008

EL,SUDAH BISA BERJALAN


Baru saja istriku tercinta menelfon. Ia meminta ijin untuk bekerja di salah satu Bank Swasta. Namun saya melarangnya. Bukan karena saya arogan, tetapi jam kerja yang sampai 11 jam, menjadi alasan saya kenapa melarangnya. "Kasian El"begitu alasan saya. Yup, El yang baru saja mahir berjalan membutuhkan perhatian ekstra, Bun. Kasian jika nanti ditinggal bekerja terus.
Hmmmm, si keriting kini sudah mahir berjalan. Giginya sudah tumbuh satu. Pasti lucu. Mendengar cerita dari istriku itu, perasaan kangen yang dahsyat tiba-tiba menyergap. Aku seperti orang yang sedang jatuh cinta, hahahahahaha.....naluri sang ayah dari dari seorang Furry keluar juga. Saat ini saya sedang di Solo bersama teman-teman MIG API4 TPI. Dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu untuk bekal "menyerbu" Jakarta bulan Mei mendatang. Doakan ya teman-teman,Bun, dan yang paling tersayang tercinta si keriting kecil nan lucu El.

KLIK DISINI!!

"Hidup ini sebenarnya mudah. penafsirannya saja yang susah-susah!"
Begitu kira-kira kalimat bijak yang masih saja terngiang di benak saya. Dan kalimat itulah yang memotifasi diri saya untuk tetap bersemangat menjalani kehidupan ini. Saya tidak pernah berfikir bagaimana kehidupan saya kelak, yang terbersit saat ini hanyalah kata berjuang....berjuang dan berjuang...!.
Perjuangan merupakan sebagian dari iman. Itu menurut saya. dalam setiap langkah yang saya lakukan merupakan perjuangan menuju kehidupan yang lebih baik, dan menuju kebaikan itulah yang saya catat sebagai bagian terkecil-sangat kecil dari manifestasi iman itu sendiri. Dalam setiap peristiwa kehidupan tentu kita dihadapkan pada pilihan-pilihan dan ketika kita sudah menentukan pilihan, maka opsi-opsi lain pasti mengikutinya, artinya pasti masih ada pilihan pilihan lain. Saat ini saya telah menentukan untuk memilih dunia saya,menjadi komedian. Dan semoga apa yang saya lakukan ini adalah pilihan terakhir saya. SEMOGA!!!
"Sesiapapun semestinya setia kepada nasibnya, tetapi apakah aku harus menjadi pecundang dalam kesetiaan nasibku"

Selasa, April 15, 2008

SENJA DI KOTA BENGAWAN


Senja ini sungguh berbeda dari senja yang aku rasakan 10 tahun silam. Pelahan mentari yang luruh di ufuk barat membewa sejuta kisah yang aku catat di kota ini. Kenangan semasa aku masih menempuh bangku SMA pelahan timbul. Ada kerinduan ketika aku mencoba kembali mengingat satu persatu. Sepertinya tak ada ruang kosong di tiap sudut kota solo untuk kisah-kisahku meski secuil. Semua berjalan begitu saja. Saat aku menjalani kehidupan dimasa lalu tak pernah terpikir aku akan menjadi seperti saat ini. Cinta yang senantiasa aku cari dari sudut-sudut kota ku temu juga meski bukan di kota bengawan.

"Ini dulu aku mo nganter temanku mandi...................................."

Minggu, April 13, 2008

Belajar Berjalan !

Suatu ketika saya bertemu dengan seorang musafir yang entah dari mana ia berasal. Yang saya tahu sepanjang hari ia berjalan dan sepertinya tanpa arah. Setiap menjelang petang hari ia singgah di masjid terdekat di setiap kota yang dilaluinya. Tasbih yang selalu berputar ditangan mencerminkan bahwa setiap detak nadinya ia selalu ingin dekat dengan Sang Khaliq. Saya hampiri musafir itu lalu saya bertanya. "Wahai bapak, Kenapa bapak tidak berada di rumah saja, bukankah rumah akan selalu memberi ketenangan dan kedamaian". Dengan tenang musafir itu menjawab "Hidup ini adalah pilihan"
Masih banyak hal yang belum aku mengerti tentang kehidupan. Ketika seseorang harus dihadapkan pada sebuah pilihan. Suatu ketika aku dihadapkan pada dua hal, dan aku harus memilih.