HANYA CATATAN SAJA

ini "HANYA CATATAN SAJA". bukan tulisan hebat. Tapi, bukan pula tak berarti. meski "HANYA CATATAN SAJA" ini merupakan tanda sebuah perjalanan.

MARI KITA IKUT MENANDAINYA...........

Minggu, September 30, 2007

Aku, Menjelang Lebaran


Lebaran hampir tiba. Disaat seperti ini semua orang yang akan merayakannya, tentu sudah mulai menyibukan diri untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut hari kemenangan(bagi para pemenang tentunya)tersebut.

Anak-anak mulai mempersiapkan kata-kata untuk merayu orang tuanya agar dibelikan baju baru, celana, sepatu, sandal atau apa saja. Ibu-ibu biasanya sudah mulai “ancang-ancang” menghitung pengeluaran untuk anaknya, untuk kebutuhan dapur. Bukan hanya itu Ibu-ibu juga mulai berfikir tentang bagaimana menghias ruang tamu, mempersiapkan jamuan. Sang Bapak bertugas bersih-bersih rumah, mencabut rumput-rumput yang tumbuh liar dihalaman dan samping-samping rumah, mulai mengecat ulang tembok rumah yang sudah usang. Para remajapun mulai mengatur jadwal bersama “pacar-pacarnya”(kalau punya?!). Itu biasa.

Yang merasakan susah biasanya para penganggur. Ya, para pengangguran alias orang-orang yang tidak memiliki penghasilan tetapi membutuhkan “pengeluaran”. Akibatnya, ada sebagian orang yang berlomba-lomba untuk menjadi orang miskin kemudian, berlomba-lomba “berakting” menyedihkan untuk mengharap belas kasihan para dermawan yang melintas di perempatan lampu merah, di masjid-masjid, dan diberbagai tempat yang sekiranya banyak dikunjungi para dermawan. Saya rasa hal yang demikian itu agak sedikit lumayan bermartabat meskipun, usaha yang mereka lakukan dengan menjual kemiskinan. Ya, usaha menjual kemiskinan dan keprihatinan itu saya kira lebih bermartabat disbanding para pengangguran yang tiba-tiba menjadi berutal, tiba-tiba menjadi rampok, maling, begal, copet, penipu, pokoknya menjadi seorang kriminil dadakan dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan lebaran;kasihan!!. Fenomena menjadi Aktor kemiskinan dan kriminil dadakan itu dapat di lihat di tayangan berita di televisi-televisi. Biasanya angka para gelandangan, pengemis dan pelaku kriminal akan meningkat menjelang lebaran.

Meski demikian kita tidak bisa serta-merta menyalahkan orang-orang tersebut. Kitapun juga tidak bisa begitu saja bisa menyalahkan pemerintah yang sudah dengan susah payah melakukan korupsi..eh..maaf, maksud saya sudah bersusah payah membantu masyarakat untuk “mentas” dari kemiskinan.

Diantara sekian kesibukan menjelang lebaran diatas, diantaranya aku pernah menjadi pelakunya. Menjadi seorang anak, pernah. Menjadi seorang remaja, pernah dan saat ini aku menjadi 2 pelaku sekaligus yakni menjadi orang tua untuk anakku El-yang kini berada di Pekanbaru-dan penganggur. Dan apa yang harus aku lakukan? Menjual kemiskinan untuk kebutuhan anak istri atau…..????.

Rabu, September 12, 2007

Selasa, September 11, 2007

”MARHABAN YA RAMADHAN”



Kedatangan bulan ramadhan kurang beberapa hari lagi. Bagiku ini adalah ramadhan untuk yang ke 24 sejak aku dilahirkan ke dunia. Tidak ada yang istimewa tapi, sepertinya aku merasakan sesuatu yang mengganjal di hati-bukan karena aku tidak suka bulan puasa.

Bagiku ini kali adalah ramadhan pertama dengan menyandang predikat seorang ayah. “Uh.....berat!!!”. Seharusnya aku menghabiskan hari-hari puasa bersama anak istriku. Dibangunkan seorang istri saat sahur dan melihat istri memasak didapur saat menyiapkan menu buka puasa.


“terus aku harus bagaimana?”.


Anakku El, berada di sebuah kota yang jauh bersama istriku. Kadang kami berjumpa hanya melalui suara saja. Tentunya saat aku menelponnya. Tapi dalam semingguaku menelpon bisa dihitung dengan jari. Males benar aku menelpon. Bukan kerana apa-apa, hanya saja aku pasti akan semakin kangen.

Terkadang aku berfikir....apakah El nantinya akan mengenaliku sebagai ayahnya. “Oh , El.....”

Atau mungkin karena perasaan kangen ini sudah sedikit terobati oleh orang..........ehm....ehm.....ehm....


Bangsat kamu....orang siapa...Ayo ngaku.....!!!!”


Bagiku inipun ramadhan pertama dengan menyandang predikat ayah bagi anakku El. Meski tingkat ketaatanku menjalankan perintah Allah sangat tipis aku tetap bahagia menyambut datangya bulan puasa....”MARHABAN YA RAMADHAN”


“Met berpuasa ya El,Bun dan juga pacar-pacar gelapku........AKU SAYANG KALIAN SEMUA...”


Hua....ha.....ha.....ha......MERDEKA!!!

Minggu, September 02, 2007

NO PROBLEMO...........

"namaku Meutya Safira El Hafidz. Ayah, Bundaku memanggiku El. Ini aku waktu aku mau mandi....hehehe..lucukan...."