HANYA CATATAN SAJA

ini "HANYA CATATAN SAJA". bukan tulisan hebat. Tapi, bukan pula tak berarti. meski "HANYA CATATAN SAJA" ini merupakan tanda sebuah perjalanan.

MARI KITA IKUT MENANDAINYA...........

Jumat, Agustus 31, 2007

AKU, ISTRIKU, KEKASIHKU DAN EL...


Seberapa hebat perasaan rindu kepada seorang kekasih, ternyata rindu ayah kepadamu mengalahkan segalanya, nak…”

Entah kenapa aku benar-benar merasa yakin. Menjadi seorang Aku yang seperti saat ini, pasti bukan pilihan. Terjerembab di jurang kerinduan yang dalam kepada seorang El, malaikat kecilku. Betapa seharusnya saat ini aku berbahagia, bercanda dengan anak perempuan pertamaku. Terlepas dari perasaan apakah sebenarnya aku masih betul-betul mencintai istriku.

Tepatnya El, berusia empat bulan kurang tujuh hari saat ia bersama istriku meninggalkanku pergi ke rumah mertuaku di Pekanbaru, Riau.

Aku tidur di ruang tamu memeluk bantal guling El. Malam ini bau kecut keringat El masih ada. Tapi, mulai pudar. Memang tak biasanya aku tidur diruang tamu. Aku melihat mainan El, boneka monyet yang mendiamkannya saat ia merengek minta tetek ibunya, baju-baju cantik, perlak dan kelambu yang sedikit rusak hanya itu yang masih tertinggal dan menumbuhkan kenangan-kenanganku bersama El dan istriku.

Terkadang aku menyalahkan Tuhan disaat seperti ini. Aku merasa jika Tuhan selalu menggunakan haknya untuk menghukum hambanya dan bagiku ini bukan keadilan “atau memang seperti ini keadilan Tuhan?”. Ah, entahlah yang penting saat ini aku merasakan kehancuran untuk yang kesekian kalinya. Aku dipaksa untuk menghadapinya.


***



Selasa, Agustus 28, 2007

BONEKA ULIL UNTUK ELHA

“Nak, hari ini Ayah tidak membawakanmu boneka. Bukan karena tidak mau. Orang tua mana yang tak ingin melihat putri kecilnya bermain dengan mainan kesukaannya. Nak Ayah janji akan membawakanmu boneka ulil untukmu. Kali ini maafkan ayah...”

Minggu, Agustus 26, 2007

SYAL YANG MASIH JATUH DI LEHERMU

- perempuan yang aku panggil cle

Tidak ada yang tahu

Perjalanan menuju sore masih terjal

matahari pun berangsut pergi

Membawa syal ku sore itu

Tidak ada luh yang menjadikan perjalanan

Makin pagi

Sehelai syal masih jatuh di lehermu

Oh,

Apakah pantas aku menyebutmu kekasih


Sore, kian hilang aku tersesat

Kisah kita larut seperti gula di secangkir teh

Aku tersesat,tak menyisa jejak

Sampai pada sebuah gedung yang masih bisu

Syal merah jambu yang masih jatuh dilehermu

menjadi saksi

Aku pernah mencintaimu

Oh,

Manisku biar gemulai tangan

Dan manja matamu tercecer di sepanjang lontar

Waktu akan senantiasa menghukum kita

Waktu mengeriputklan senyum manismu, manisku

Hingga kealpaan menghapus kisah murah Julius Caesar dan Cleopatra


Simpan syal

Di rak paling dalam hatimu jangan ceritakan pada angin,

Suatu saat akan kucerita pada Gusti


Semarang, agustus 2006








SEPERTI TERBANG

- BSP


sudah berapa abad aku tinggalkan bumi, lalu hidup di awan awan; sejak aku mengenalmu (mungkin)
-ah bukan
masih ingat betul aku mengenalmu di perempatan yang selalu menampakkan muka letihnya, di bawah akasia, di siang yang asing.
hari ini pun aku masih merasa hidup di bumi
sebagai makhluk bumi menelan waktu bersamamu di bumi hingga berapa waktu lalu
sampai disini

sepertinya kita baru saja bercinta !

semarang, 2004













HIJRAH

jika aku sudah dibunuh oleh kata-kata
yang menjebakku di ruang labirin maka biarkan aku membangkai diantara sajak-sajakku

semarang, 2004


Melukis Senja di Tepi Danau

cemara menari di danau
bulan menemani
camar menuju sangkar
(kepak sayap menjadi siluet di wajahnya)
langit datar menjadi latar

danau tenang, benderang
sesekali air memercik
oleh satu dua daun yang rebah (mungkin lelah)
alang alang lebih megah dari lereng ungaran

kapan kau temani aku melukis pelangi!


lereng ungaran, 2 juli 2004




SURAT DARI KOTA LAMA

Hujan membingkai lukisan cinta
berjejer rapi meriapi ujung perbukitan
mengalir, berakhir pada lembah
yang tak sunyi lagi
memasung dua ruh yang harus lebur jadi satu
dan pada kesaksian ku telah kau cipta peradaban baru

sekarang belajarlah cara menaklukan hutan, membelah perbukitan, mengenali batu-batu.
esok ketika matahari merangkak dari timur perbukitan ceritakan padaku bahwa akan kau bangun taman gantung babylonia di lembah bodas; tentu saja dengan cinta tanpa jeda

biarkan aku menjelma colombus mengarungi samudra, menjinakkan ombak dan badai yang tak kenal siapa dan pada ketetapannya ia temukan daratan amerika atau sepertimu membelah perbukitan menaklukan hutan melebur batu-batu lalu kau temukan lembah yang penuh cinta karena tak ada cinta di kota lama

lembah bodas,13 juni 2004
(kepada yg berbahagia Ari Bubut)



Sabtu, Agustus 25, 2007

Ayah kangen kamu el...

Sekarang El sudah berusia 5 bulan. Berarti sudah 1 bulan ini aku tidak mengetahui perkembangannya. Sejak El berusia 4 bulan kami berpisah. El diajak bundanya ke Pekanbaru. Padahal aku ingin senantiasa mendampingi El, mengamati perkembangan El. Uh...El, malaikat kecilku yang kini berada di kota yang jauh bersama bundanya. Ayah kangen kamu El.......