Ego pada diri manusia merupakan sifat yang melekat pada individu, bersifat alamiah yang melekat pada diri manusia. Kecenderungan untuk mementingkan diri pribadi terhadap apapun bisa dikatakan ego. dominasi ego pada diri manusia sangatlah besar, saya yakin bahwa ego pada diri manusia cenderung mengalahkan hakikat manusia sebagai homosocius.
Banyak hal yang saya pelajari dari kehidupan, terutama bagaimana seharusnya kita hidup dengan memiliki ego yang melekat namun tanpa mengabaikan hakikat sebagai homosocius tadi. Saya belajar tentang bagaimana seharusnya menghadapi orang-orang disekitar yang senatiasa memandang rendah orang lain, cenderung mengecilkan dan mengucilkan, mementingkan ke-aku-annya, dan memandang bahwa aku lebih mampu daripada kamu. Satu hal yang saya ingat dari kata-kata bijak jawa yang mengatakan "luwih becik biso rumongso tinimbang rumongso biso" yang kurang lebih artinya seperti ini : lebih baik bisa merasa daripada merasa bisa. Jika biso rumongso itu bisa di representasikan dalam kehidupan keseharian, saya yakin dengan sendirinya ego yang terjadi pada personal seseorang akan berkurang--bukan hilang.
Ke-aku-an merupakan sebagian kecil representasi dari ego.
Ego tidak bisa hilang saya yakin itu, dan jika ego masih menjadi dominasi pada diri manusia kehidupan yang adil makmur sejahtera merata tak akan pernah tercipta.
Saya sudah membuktikan banyak hal.
Percaya saja.
HANYA CATATAN SAJA
ini "HANYA CATATAN SAJA". bukan tulisan hebat. Tapi, bukan pula tak berarti. meski "HANYA CATATAN SAJA" ini merupakan tanda sebuah perjalanan.
MARI KITA IKUT MENANDAINYA...........
MARI KITA IKUT MENANDAINYA...........